HTML/Javascript

Thursday, 8 January 2015

Tekstur Sedimen

Tekstur sedimen adalah fundamental untuk menginterpretasi lingkungan pengendapan dan transport sedimen pada masa lampau. Tekstur sedimen ini terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

A. Grain Size
Grain Size adalah dasar untuk mendeskripsikan batuan sedimen silisiklastik atau sedimen klastik. Grain Size terutama pada endapannya dapat mencerminkan proses pelapukan dan erosi yang berlangsung. Dalam mendeskripsikan grain size dapat menggunakan tabel skala wentworth.



B. Particle Shape
Particle Shape terbagi menjadi 3 sub bagian, yakni :
1. Particle Form (Sphericity)
Sphericity adalah pengukuran tentang kebulatan sebuah objek. Jika objek tersebut memiliki ukuran yang sama pada butirnya maka bisa dikategorikan sebagai high sphericity. Dan sebaliknya jika ukurannya tidak sama bisa dikategorikan sebagai low sphericity.


2. Particle Roundness
Roundness adalah pengukuran ketajaman pada ujung atau tepi butir. Roundness menceritakan sebuah proses transportasi dan letak partikel sedimen dari sumbernya. Dengan roundness yang angular maka bisa mengungkapkan bahwa partikel sedimen tersebut proses transportasinya dalam arus yang tenang dan letaknya tidak jauh dari sumbernya atau dekat dengan sumber. Sedangkan roundness yang rounded maka bisa mengungkapkan bahwa partikel sedimen tersebut proses transportasinya lama dan dalam arus yang cenderung deras, selain itu letaknya jauh dari sumber.

3. Surface Texture
Surface texture ini untuk melihat keadaan dari permukaan butiran. Ada 2 pembagian yaitu pitted (berbintik/berlubang) dan smooth (mulus). Biasanya harus menggunakan mikroskop elektron untuk melihat dengan jelasnya.

Hubungan dari ketiga sub bagian diatas dapat dilihat pada tabel berikut :

C. Fabric
Fabric pada batuan sedimen adalah suatu kontrol terhadap porositas dan permeabilitas dari batuan sedimen yang kemudian kemampuannya untuk menahan dan menyalurkan fluida, seperti minyak dan air. Secara genetik ada dua tipe fabric yaitu primary (depositional) dan secondary (deformational). Fabric primer ini terbentuk ketika sedimen terakumulasi, sedangkan fabric sekunder ini terbentuk ketika sedimen telah terbentuk.

Hubungan porositas dan permeabilitas dapat terlihat pada gambar berikut :


Demikian, semoga bermanfaat
Semangat ya belajarnya!!!

No comments:

Post a Comment